Deteksi Dini Penyakit Kelainan Irama Jantung dengan MENARI
A
A
A
JAKARTA - Fibrilasi Atrium (FA) atau biasa dikenal dengan penyakit kelainan irama jantung ini merupakan penyakit yang cukup berbahaya. FA terjadi saat terjadi gangguan sinyal listrik pada serambi jantung.
Jika ini terjadi, maka penderitanya bakal bergetar dan tidak berfungsi dengan baik. Untuk mendeteksi dan mencegah FA, salah satuya adalah dengan MENARI atau meraba nadi sendiri.
Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI Prof.Dr.dr.Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), FIHA, FasCC mengatakan, melakukan MENARI bisa terhindar dari kelumpuhan akibat FA. Meraba nadi sendiri adalah cara mudah untuk mengenali FA
"MENARI merupakan salah satu cara mudah untuk mengenali FA yang dengan demikian diharapkan dapat mencegah kelumpuhan FA. Upaya ini kita lakukan untuk lebih mengenali apa ini FA sendiri," ujar Yoga di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Rabu (11/10/2017)
Umumnya, kelainan irama jantung sering terjadi pada aktivitas yang padat. Untuk itu, MENARI bisa dilakukan sebanyak satu kali dalam sehari agar mendeteksi cepat gejala FA.
"Lebih banyak terjadi di day time, yaitu di siang hari. Keadaan ketika orang tidur dan detak jantung itu FA kecil. Setidaknya satu hari sekali khususnya ditekankan pada usia 56 tahun sampai 60 tahun keatas," katanya
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PERKI Dr.dr Ismoyo Sunu, SpJP(K), FIHA, FasCC, sangat mendukung kampanye FA. PERKI merupakan Komite Penanggulangan Penyakit Kardioserebrovaskular Nasional.
"Kami sangat mengharapkan masyarakat dapat turut andil dalam kesuksesan kampanye ini dengan rutin melakukan kegiatan Meraba Nadi Sendiri dan segera konsultasi ke domter apabila menemukan denyut nadi yang tidak teratur. Program ini akan disosialisasikan oleh 26 cabang dan 13 komisariat PERKI yang tersebar di seluruh Indonesia," papar dia.
Jika ini terjadi, maka penderitanya bakal bergetar dan tidak berfungsi dengan baik. Untuk mendeteksi dan mencegah FA, salah satuya adalah dengan MENARI atau meraba nadi sendiri.
Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI Prof.Dr.dr.Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), FIHA, FasCC mengatakan, melakukan MENARI bisa terhindar dari kelumpuhan akibat FA. Meraba nadi sendiri adalah cara mudah untuk mengenali FA
"MENARI merupakan salah satu cara mudah untuk mengenali FA yang dengan demikian diharapkan dapat mencegah kelumpuhan FA. Upaya ini kita lakukan untuk lebih mengenali apa ini FA sendiri," ujar Yoga di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Rabu (11/10/2017)
Umumnya, kelainan irama jantung sering terjadi pada aktivitas yang padat. Untuk itu, MENARI bisa dilakukan sebanyak satu kali dalam sehari agar mendeteksi cepat gejala FA.
"Lebih banyak terjadi di day time, yaitu di siang hari. Keadaan ketika orang tidur dan detak jantung itu FA kecil. Setidaknya satu hari sekali khususnya ditekankan pada usia 56 tahun sampai 60 tahun keatas," katanya
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PERKI Dr.dr Ismoyo Sunu, SpJP(K), FIHA, FasCC, sangat mendukung kampanye FA. PERKI merupakan Komite Penanggulangan Penyakit Kardioserebrovaskular Nasional.
"Kami sangat mengharapkan masyarakat dapat turut andil dalam kesuksesan kampanye ini dengan rutin melakukan kegiatan Meraba Nadi Sendiri dan segera konsultasi ke domter apabila menemukan denyut nadi yang tidak teratur. Program ini akan disosialisasikan oleh 26 cabang dan 13 komisariat PERKI yang tersebar di seluruh Indonesia," papar dia.
(alv)